Posts tagged ‘Bangka’

Jalan-Jalan Ke Pantai Tuing & Pantai Batu Berdaun

Catatan jalan-jalan minggu kemarin, satu hari dua pantai, mantaf  🙂

1.  Pantai Tuing

bibir pantai nan luas

Pantai Tuing terletak tidak jauh dari pantai Deniang. Bedanya kalau pantai Deniang adalah sebuah teluk berpasir putih berhias batu-batu granit yang kokoh berdiri di sisi-sisi pantai sedangkan pantai Tuing adalah sebuah tanjung berpasir putih  luas tanpa ada batuan yang menghiasinya.

Pantai ini tergolong indah, bibir pantai berpasir putih yang luas & panjang (kira-kira 5 km) menjadikan daya tarik tersendiri bagi pantai ini. Cocok bagi anda yang suka menikmati pantai sembari berlari-larian bermain air dan pasir pantai, dijamin capek.. 😉

Perlu sedikit perjuangan dan kehati-hatian bila ingin berkunjung ke tempat ini karena akses jalan menuju pantai ini masih merupakan tanah puru (merah)  plus kubangan-kubangan air yang menganga di sisi dan tengah jalan.

aktivitas sebagian pengunjung

pohon kelapa dekat pantai

kubangan di tanah puru (merah)

2. Pantai Batu Berdaun

batu berdaun

Ada dua pantai yang mempunyai nama pantai Batu Berdaun di provinsi Kep. Bangka Belitung. Yang pertama adalah pantai Batu Berdaun yang berada di Desa Rajik Kecamatan Simpang Rimba Kabupaten Bangka Selatan dan pantai Batu Berdaun yang berada di Desa Matras Kecamatan Sungailiat Kabupaten Bangka Induk.

Saat itu yang saya  kunjungi adalah pantai Batu Berdaun yang berada di Sungailiat Kabupaten Bangka Induk, kebetulan lokasinya juga tidak terlalu jauh dengan tempat tinggal saya. Dinamakan batu berdaun karena di tidak jauh dari bibir pantai arah laut ada sebongkah gugusan batu dan sebuah pohon yang terlihat begitu kontras  tumbuh diantara bebatuan tersebut.

Pantai Batu Berdaun juga memiliki pasir putih yang luas & panjang. Di ujung kiri pantai terdapat gugusan bebatuan granit yang tertata apik menambah kecantikan pantai.

Ada sebuah dermaga labuh yang terlihat tidak terawat terlihat dari konstruksinya yang telah rusak. Dermaga ini dulunya adalah tempat tambat labuh nelayan sekitar tetapi saat ini telah beralih fungsi sebagai tempat memancing pengunjung pantai.

Fasilitas di pantai ini tergolong lengkap, bahkan dibibir pantai terlihat sedang di bangun sebuah resort yang akan semakin menambah daya tarik pantai ini. 🙂

sisa-sisa dermaga

menikmati sore di dermaga

hati-hati, dermaganya rusak

– ipg

25 Mei 2012 at 9:34 pm 1 komentar

Pantai Deniang, Pesona Tersembunyi Di Balik Batuan Granit

Pantai Deniang Bangka

Minggu pagi – Langit biru, terik matahari terasa panas menandakan hari ini cuaca bakalan cerah. Bagus, berarti setumpuk cucian yang kemaren akan segera kering hari ini. 😉

Rutinitas pagi di akhir pekan sudah selesai, daripada bosan di rumah mending jalan-jalan cari udara segar main ke pantai. Aha, pantai .. selalu bersemangat kalau denger yang namanya pantai. Teringat obrolan teman-teman kemarin lusa bahwa di sebelah utara kota Sungailiat – Bangka terdapat pantai apik yang katanya masih “perawan”. Aha, makin bersemangat lagi denger kata-kata “perawan”, hehehe.. 😀

Bekal perjalanan sudah siap, air mineral, roti, kamera sudah masuk kedalam tas tinggal isi bensin mumpung BBM belum jadi naik. 🙂 Isi bensin beres kemudian si kuda besi (tapi lebih cocoknya bebek besi) kuarahkan ke arah utara kota Sungailiat masuk ke pelosok kampung melewati eks. tambang timah rakyat yang sedang di reklamasi. Satu jam perjalanan, jalan aspal yang dari tadi saya lewati terputus berganti jalan tanah merah yang terlihat licin bila datang hujan.

Satu setengah jam perjalanan, setelah bertanya beberapa kali akhirnya sampai juga ke tempat yang dituju. Pantai Deniang, itulah nama yang terucap dari seorang nelayan yang saya temui. Deniang adalah juga nama kampung dimana pantai tersebut masuk dalam wilayahnya.

Jalan masuk menuju pantai masih berupa tanah merah, tidak ada posko restribusi, belum ada fasilitas pendukung (MCK, Aula, Mushola) benar-benar masih “perawan”. Memang masih menurut seorang nelayan yang saya temui tadi, pantai Deniang masuk dalam program pengembangan potensi wisata daerah oleh Pemda Bangka yang mana fasilitas pendukung objek wisata saat ini masih dalam proses pembangunan.

Jalan tanah merah

Pantai Deniang merupakan sebuah teluk berpasir putih lembut bersanding manis dengan bebatuan granit yang menghiasi sisi-sisi pantai, sungguh kolaborasi elemen alam yang indah. Batuan granit dan pasir putih nan lembut merupakan ciri khas sebagian besar pantai-pantai di wilayah kepulauan Bangka – Belitung, seperti yang terlihat di film Laskar Pelangi.

Tipe pantai landai dengan ombak yang tidak terlalu besar, jadi jangan khawatir bila ingin berenang  atau hanya sekedar bermain dengan riak-riak ombak pantai. Satu lagi, pantai ini menghadap ke timur sehingga cocok bagi para pemburu sunrise.

note : klik untuk memperbesar

Batuan granit

Pohon diantara bebatuan

Antara aku, batu & pohon

Batuan granit tepi pantai

Puas menikmati panorama indah pantai Deniang, saya kemudian balik arah pulang ke rumah tapi sebelumnya mampir dulu di warung mie ayam pak Warno di Sungailiat mengingat perut ini tak sabar minta segera di isi. 😉

– ipg

15 Mei 2012 at 11:15 am Tinggalkan komentar

Panasnya Musim Kemarau

Beberapa – hari ini cuaca di pulau Bangka sungguh terasa panas. Musim kemarau memang sedang berlangsung tapi pada bulan-bulan yang lalu cuaca tidaklah sepanas beberapa hari ini. Tidak hanya siang hari yang terasa panas, pada malam haripun udara masih terasa gerah.

Pernah beberapa hari yang lalu hujan tiba-tiba datang dan banyak orang mengira musim hujan sudah diambang pintu, tapi sampai hari ini hujan yang datang teryata hilang tak berbekas berganti dengan cuaca panas yang begitu menyengat.

Seperti kemarin sewaktu saya berkesempatan pulang kampoeng ke Gunungkidul, tanah- tanah merah kering menjadi pemandangan umum disepanjang jalan desa. Telaga-telaga yang dulu penuh terisi air sekarang yang tersisa tinggal tanah kering kerontang tanpa dihuni setetes airpun.

Untung air dari PAM masih setia mengalir ke rumah, kalau tidak terpaksa beli air dari truk tangki yang harganya cukup mahal. Tidak terbayang bila harus jual ini itu hanya sekedar membeli stock air selama satu bulan atau bahkan cuma satu minggu.  😦

Berbeda dengan kondisi cuaca di Bangka, disana (baca : Gunungkidul) pada siang hari memang terasa puanas tetapi bila malam telah tiba udara akan terasa begitu duingin sekali. Letak geografis suatu daerah memang akan sangat mempengaruhi tingkat kelembaban udara di daerah tersebut.

Bumi ini terasa makin panas saja, efek pemanasan global semakin terasa. Udara panas, badan gerah mandi keringat menjadi makanan tiap hari. Minum air putih yang banyak mungkin langkah yang tepat agar terhindar dari dehidrasi.

Semoga kondisi yang demikian tidak berlangsung lama. Kemarau ini cepatlah berlalu berganti dengan musim hujan untuk kelangsungan kehidupan di bumi ini.

(ipg)

27 September 2011 at 10:35 pm 2 komentar

Older Posts


Arsip

Tulisan Terakhir

Statistik pengunjung

  • 57.654 hits

Mengenai anda

IP